Hindari Bakteri Coliform Toren – Air yang tersimpan dalam tempat penampungan sering terlihat bersih. Siapapun mungkin merasa aman menggunakannya setiap hari.
Daftar isi
ToggleAkan tetapi air yang tampak jernih belum tentu bebas dari bakteri. Dalam hindari bakteri coliform toren sangat penting karena mikroorganisme tersebut bisa tumbuh dalam tempat penampungan yang lembap.
Bakteri ini tidak memiliki bau atau warna, sehingga para penggunanya tidak akan menyadarinya tanpa pemeriksaan dan perawatan rutin.
Tempat penampungan yang jarang membersihkannya akan mengumpulkan kotoran halus pada bagian dasarnya. Kotoran ini menjadi tempat berkembangnya bakteri.
Jika pemakaiannya untuk kebutuhan sehari-hari tentunya akan sangat berbahaya. Melalui artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai berbagai cara hindari bakteri coliform pada tempat penampungan.
Jadi, untuk lebih jelasnya simak artikel berikut.
Apa Itu Bakteri Coliform dan Berbagai Bahayanya

Bakteri coliform merupakan kelompok bakteri yang hidup pada lingkungan lembap. Bisa dengan mudah menemukannya pada tanah, air, dan kotoran hewan.
Keberadaan bakteri ini dalam tempat penampungan menjadi tanda bahwa air sudah terkontaminasi. Air yang terlihat jernih tidak menjamin airnya tersebut aman.
Bakteri coliform tidak memiliki warna atau bau. Sehingga tidak bisa melihatnya dengan mata telanjang. Oleh karena itu, kebersihan tempat penampungan menjadi sangat penting.
Bakteri ini berkembang ketika tempat penampungan jarang untuk membersihkannya. Kotoran halus yang mengendap menjadi tempat tumbuhnya bakteri.
Air yang mengalir masuk setiap hari hanya menambah kelembapan. Kondisi ini memicu peningkatan jumlah bakteri coliform.
Padahal siapa saja menggunakan air tersebut untuk mandi, mencuci sayur, atau memasak. Jika toren kotor, bakteri tersebut bisa berpindah ke tubuh.
Bahaya bakteri tersebut bisa merasakannya langsung atau bertahap. Berikut ini ada beberapa bahaya dari bakteri tersebut yaitu:
1. Gangguan Pencernaan
Air yang terkontaminasi jika mengonsumsinya maka bisa mengalami sakit perut. Kondisi ini terjadi karena bakteri masuk melalui air yang pemakaiannya untuk konsumsi.
2. Diare
Diare menjadi tanda tubuh menolak kontaminasi. Dehidrasi bisa menyertai kondisi ini.
3. Mual dan muntah
Tubuh bereaksi untuk mengeluarkan bakteri tersebut. Kondisi ini bisa membuat tubuh cepat lemah.
4. Iritasi kulit
Kulit bisa terasa gatal setelah mandi. Reaksi ini muncul karena bakteri menempel pada permukaan kulit.
5. Infeksi Saluran Kemih
Air yang tidak bersih bisa memicu infeksi pada bagian tubuh tertentu. Kondisi ini sering terjadi pada pengguna air untuk aktivitas sehari-hari.
6. Penurunan Stamina
Tubuh membutuhkan energi untuk melawan bakteri. Akibatnya siapapun bisa cepat lelah.
7. Risiko Gangguan pada Anak
Anak-anak lebih rentan karena imun mereka belum stabil. Kondisi ini bisa mempengaruhi perkembangan kesehatan mereka.
8. Dampak Jangka Panjang pada Tubuh
Paparan berulang bisa menyebabkan gangguan fungsi organ. Mungkin tidak merasakannya saat ini, namun risikonya akan bertambah seiring waktu.
Cara Mudah Hindari Bakteri Coliform pada Toren

Perawatan tempat penampungan sangat penting untuk menjaga air tetap aman untuk pemakaian sehari-hari. Air yang tersimpan lama bisa menjadi tempat tumbuh bakteri coliform.
Bakteri ini bisa masuk melalui kotoran, debu, atau kualitas pipa yang kurang baik. Jika merawat torennya dengan benar, risiko kontaminasi bisa berkurang.
Berikut ini ada beberapa cara mudah untuk menghindari bakteri tersebut yaitu:
1. Bersihkan Toren Setiap 3 Bulan
Anda perlu menguras dan membersihkan bagian dalam toren secara rutin. Gunakan sikat dan sabun khusus pembersih air. Bilas sampai tidak ada sisa kotoran yang menempel.
2. Pakai Penutup Toren yang Rapat
Tutup rapat mencegah debu, serangga, dan hewan kecil masuk. Pastikan tidak ada celah pada pinggiran penutup.
3. Pastikan Sumber Air Bersih
Air dari sumur atau PDAM harus Anda pastikan jernih dan tidak berbau. Jika perlu, lakukan tes kualitas air secara rutin.
4. Pasang Filter Air
Adanya filter membantu menyaring partikel kecil dan bakteri. Tempatkan filter pada jalur masuk air sebelum masuk ke torennya.
5. Periksa Kondisi Pipa
Pipa bocor bisa membawa kotoran masuk ke aliran airnya. Periksa sambungan pipa secara rutin dan ganti jika sudah berkarat atau retak.
6. Hindari Menampung Air Terlalu Lama
Air yang tersimpan terlalu lama meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri. Pakai air secara teratur sehingga ada sirkulasi.
7. Keringkan Toren Setelah Pembersihan
Setelah proses pembersihan, maka perlu mengeringkan toren sebelum mengisinya kembali. Langkah ini mencegah kelembapan yang bisa memicu bakteri.
8. Pakai Disinfektan Air yang Aman
Anda bisa memakai klorin atau disinfektan khusus air dalam dosis sesuai aturan. Tujuannya untuk menekan pertumbuhan bakteri coliform.
Review Toren Air Auto Drain

Pilihan tempat penampungannya, maka bisa menggunakan toren air merk Auto Drain. Toren yang satu ini terbuat dari material HDPE murni tanpa bahan campuran apapun.
Hal inilah yang menjadikannya punya ketahanan sangat bagus dalam menghadapi segala perubahan cuaca ekstrem.
Toren merk Auto Drain mempunyai teknologi bebas kuras, sehingga memudahkan para penggunanya untuk bisa merawat dan membersihkan torennya.
Tempat penampungan merk Auto Drain sendiri terdapat pipa indikator air, fungsinya sendiri untuk bisa melihat kondisi air yang ada dalam toren tanpa perlu membuka bagian penutup atasnya.
Toren merk Auto Drain sendiri sudah anti lumut dan anti bakteri, jadi penyimpanan air akan tetap aman tanpa khawatir terkontaminasi.
Pada saat ini sudah tersedia berbagai pilihan toren dengan kualitas terbaik dan menarik. Oleh karena itu, untuk informasi selengkapnya bisa langsung kunjungi marketplace rumah toren dan hubungi Whatsapp yang tertera berikut ini.






