Efek Klorin pada Air Toren – Air bersih yang menggunakannya setiap hari sering tersimpan dalam toren. Banyak orang menambahkan klorin untuk menjaga airnya tetap jernih.
Akan tetapi tidak semua orang memahami apa yang sebenarnya terjadi ketika klorin masuk ke dalam tempat penampungan satu ini.
Efek klorin pada air tempat penampungan menjadi hal penting, karena zat tersebut bisa memberi manfaat sekaligus risiko.
Oleh karena itu, perlu mengetahui kedua sisi ini agar penggunaan zat tersebut tetap aman. Memang zat tersebut terkenal ampuh dalam membunuh bakteri.
Akan tetapi kondisi tempat penampungan tidak selalu sama dengan sistem air skala besar. Melalui artikel kali ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai berbagai efek klorin pada air tempat penampungan.
Jadi, untuk lebih jelasnya bisa simak artikel berikut.
Apa Saja Efek Negatif Pemakaian Klorin pada Air Toren?

Air pada tempat penampungan sering menganggapnya aman setelah memberi klorin. Akan tetapi kondisi pada toren berbeda dengan sistem air berskala besar.
Reaksi klorin dengan endapan, material torennya, dan sisa kotoran bisa memunculkan masalah baru. Berikut ini terdapat beberapa efek negatif pemakaian zat tersebut pada air toren yaitu:
1. Bau Air Menjadi Lebih Kuat
Klorin memberi aroma tajam. Bau ini muncul saat kadar klorinnya meningkat. Air sering menganggapnya aman, padahal bau kuat bisa menandakan reaksi kimia berlebih.
2. Rasa Air Berubah Menjadi Lebih Tajam
Klorin bisa mengubah rasa air. Perubahan rasa muncul ketika zat tersebut bertemu endapan. Air yang tersimpan lama juga membuat rasa lebih keras.
3. Pipa dan Sambungan Menjadi Lebih Cepat rusak
Klorin bisa mempercepat korosi, sehingga pipa logam menjadi rentan. Sambungan juga bisa terpengaruh. Reaksi klorin dengan besi atau tembaga bisa memperpendek umur pipa.
4. Kulit Lebih Mudah Mengalami Iritasi
Klorin bisa memicu iritasi tersendiri. Hal ini menjadikan kulit sensitif merasakan perih. Air mandi yang berklorin tinggi membuat kulit menjadi lebih kering.
5. Tanaman Terhambat Pertumbuhannya
Air berklorin tidak cocok untuk tanaman tertentu. Daun bisa menguning dan akar menjadi kurang sehat. Tanaman kecil sangat mudah menunjukkan reaksi ketika terkena air dengan klorin berlebih.
6. Filter Air Bekerja Lebih Berat
Filter air menyaring klorin dan endapan. Beban filter menjadi lebih tinggi ketika kadar klorin meningkat. Hal ini menjadikan penyaring juga bisa lebih cepat tersumbat.
7. Gangguan Pernapasan Bisa Muncul
Uap klorin bisa menyebabkan sesak tersendiri. Kondisi ini muncul ketika torennya terbuka. Orang dengan asma bisa lebih terpengaruh. Paparan berulang bisa membuat hidung terasa perih.
8. Endapan Putih Terbentuk pada Dinding Toren
Klorin bisa bereaksi dengan mineral pada air. Reaksi ini membentuk endapan putih yang bisa menempel pada dinding torennya. Air yang keruh bisa muncul dari endapan yang terlepas.
Tips Menggunakan Klorin dengan Aman

Klorin seringkali pemakaiannya untuk menjaga air tempat penampungan tetap jernih. Banyak orang memilih zat tersebut karena harganya terjangkau.
Akan tetapi penggunaan zat tersebut tidak boleh sembarangan. Air yang ada dalam tempat penampungan bisa bereaksi berbeda.
Oleh karena itu, berikut ini ada beberapa tips dalam menggunakan zat tersebut dengan aman yaitu:
1. Gunakan Dosis Klorin Sesuai Petunjuk
Takaran yang tepat sangat penting. Dosis yang berlebihan bisa membuat bau lebih kuat, namun jika terlalu sedikit membuat bakteri tidak mati. Ikuti petunjuk produk agar hasil lebih aman.
2. Aduk Air Toren Setelah Memasukkan Klorin
Zat tersebut perlu menyebar secara merata. Air yang tidak mengaduknya membuat klorin menumpuk pada satu titik. Kondisi ini bisa menimbulkan konsentrasi tinggi yang berbahaya.
3. Pakai Sarung Tangan Saat Menuang Klorin
Zat tersebut bisa mengiritasi kulit. Sarung tangan memberi perlindungan langsung, sehingga tidak perlu khawatir bila terjadi cipratan kecil.
4. Gunakan Masker untuk Mengurangi Paparan Uap
Bau klorin sendiri bisa menyengat, pemakaian masker membantu mengurangi iritasi hidung. Selain itu juga terhindar dari gangguan napas.
5. Tutup Toren Kembali Setelah Memberi Klorin
Toren yang tertutup menjaga zat tersebut tetap stabil. Air juga lebih terhindar dari debu dan serangga. Langkah ini menjaga kualitas airnya selama penyimpanan.
6. Bersihkan Toren Secara Rutin
Tempat penampungan yang bersih membuat klorin bekerja lebih efektif. Endapan lama bisa mengganggu proses desinfeksi.
7. Gunakan Alat Tes Kadar Klorin
Tes air membantu para pemiliknnya mengetahui apakah kadar klorin sudah tepat. Alat ini mudah dalam menggunakannya dan bisa melihat hasilnya dalam hitungan menit.
8. Biarkan Air Berdiam Sebelum Pemakaiannya
Klorin perlu waktu untuk bekerja, jadi diamkan air minimal beberapa jam. Zat tersebut akan menurun secara alami setelah bereaksi.
Review Toren Air Stainless Gold Grand

Salah satu penyimpanan air aman dan mampu memberi kesan mewah tersendiri yaitu dengan pakai tempat penampungan stainless gold merk Grand.
Toren yang satu ini terbuat dari stainless steel dengan tipe 304 yang sudah ada lapisan coating. Hal inilah yang menjadikannya mampu menyimpan air laut, air sumur, maupun cairan dengan pH di atas 7,0.
Tempat penampungan stainless jenis gold merk Grand ini sudah anti lumut dan anti karat. Sehingga bisa menampung air atau cairan tertentu dengan aman tanpa khawatir terkontaminasi dan dalam jangka panjang.
Toren stainless gold merk Grand juga punya tampilan yang menawan dan elegan. Pada saat ini sudah tersedia berbagai pilihan toren dengan kualitas terbaik dan menarik.
Oleh karena itu, untuk informasi selengkapnya bisa langsung kunjungi marketplace rumah toren dan hubungi Whatsapp yang tertera berikut ini.






