Waspada Bahaya Bakteri yang Hidup di Toren Air

Waspada Bahaya Bakteri yang Hidup di Toren Air

Bahaya Bakteri di Toren – Setiap hari pastinya membuka keran air pada rumah maupun bangunan. Banyak orang mengandalkan air itu untuk segala aktivitas penting.

Mulai dari mandi, menyiapkan makanan, sampai proses produksi. Siapapun yakin air yang mengalir itu bersih. Akan tetapi pernahkah dengan baik merenungkan sumber penyimpanan air tersebut?

Air bersih seringkali tersimpan dalam wadah besar, yaitu toren. Ternyata, ada bahaya bakteri pada toren air yang mengintai kesehatan para penggunanya.

Tempat penampungan tersebut adalah penolong besar bagi rumah, bangunan, atau kegiatan industri. Sayangnya benda penting ini sering luput dari perhatian pemiliknya.

Maka dari itu, melalui artikel kali ini menjelaskan bahaya bakteri yang hidup pada tempat penampungan air. Jadi, agar tahu bahayanya bisa simak artikel berikut ini.

Inilah Berbagai Bahaya Bakteri yang Ada di Toren

Inilah Berbagai Bahaya Bakteri yang Ada di Toren

Toren adalah wadah penting untuk menyimpan cadangan air bersih. Sayangnya, tempat penampungan yang jarang pembersihannya berubah fungsi.

Hal ini berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya ribuan bakteri. Berikut ini ada berbagai bahaya bakteri yang ada di tempat penampungan yaitu:

1. Memicu Penyakit Diare Akut

Kontaminasi feses adalah masalah serius pada toren air. Selain itu, bakteri Escherichia coli (E. coli) sering menemukannya. Bakteri ini adalah penyebab utama diare akut.

2. Menimbulkan Penyakit Tifus

Air toren yang sangat kotor bisa mengandung Salmonella typhi. Faktanya, bakteri ini adalah pemicu penyakit demam tifoid. Tifus menyebabkan demam tinggi berkepanjangan.

3. Menyebabkan Infeksi Saluran Kemih

Beberapa jenis bakteri yang hidup di toren bisa menyebabkan ISK. Kemudian, bakteri ini bisa masuk melalui proses mandi atau membersihkan diri.

Gejala ISK meliputi rasa nyeri atau panas saat buang air kecil.

4. Memicu Iritasi dan Penyakit Kulit

Air yang terkontaminasi bakteri, jamur, atau spora lumut berbahaya bagi kulit. Kemudian, ini bisa menyebabkan reaksi alergi dan iritasi.

Bakteri yang menempel pada kulit bisa sulit menghilangkannya.

5. Risiko Penyakit Legionnaires

Bakteri Legionella pneumophila tumbuh subur di toren yang kurang terawat. Faktanya, bakteri ini menjadi berbahaya saat terhirup dalam bentuk uap air.

Asalnya sendiri dari shower atau alat penyemprot.

6. Gangguan Parasit pada Sistem Pencernaan

Selain bakteri, parasit mikroskopis juga bisa hidup pada toren. Parasit ini menyebabkan penyakit yang disebut giardiasis.

Gejalanya berupa diare berkepanjangan, kembung, dan penurunan berat badan.

7. Menimbulkan Keracunan Makanan Ringan

Air toren kotor seringkali menggunakannya untuk mencuci peralatan makan dan bahan makanan. Kemudian, bakteri bisa berpindah ke piring atau sayuran.

Bahkan, bakteri bisa bertahan meskipun sudah membilasnya.

8. Menurunkan Kualitas dan Rasa Air Minum

Meskipun air sudah merebusnya, kontaminan bakteri bisa memengaruhi kualitas air minum. Airnya mungkin memiliki bau tidak sedap seperti bau amis atau bau lumpur.

Rasa air juga bisa berubah menjadi aneh.

Cara Mencegah Bakteri Muncul di Toren

Cara Mencegah Bakteri Muncul di Toren

Mengetahui risiko bahaya bakteri di toren saja tidaklah cukup. Pemiliknya harus bertindak nyata untuk mencegahnya.

Tempat penampungan yang bersih akan menjauhkan para penggunanya dari berbagai penyakit. Berikut ini ada beberapa cara untuk mencegah bakteri muncul pada torennya yaitu:

1. Jadwalkan Pembersihan Toren Secara Rutin

Disiplin dalam membersihkan toren adalah langkah paling utama. Idealnya, bersihkan tempat penampungan air minimal setiap 3 sampai 6 bulan sekali.

2. Pastikan Tutup Toren Selalu Tertutup Rapat

Kerapatan penutup toren sangat penting. Tutup yang longgar atau rusak adalah jalur masuknya kontaminan seperti debu, serangga, kotoran hewan, hingga daun.

3. Jauhkan Toren dari Paparan Sinar Matahari Langsung

Sinar matahari adalah pemicu utama pertumbuhan lumut di dalam toren. Lumut adalah sumber makanan sempurna bagi bakteri. Tempatkan toren di bawah atap atau area yang teduh.

4. Gunakan Toren Air dengan Teknologi Anti Bakteri

Memilih material toren yang tepat adalah investasi jangka panjang. Pilihlah toren yang sudah lengkap dengan lapisan anti mikroba dan food grade.

5. Pasang Filter Air Tambahan

Pasang filter penyaring pada jalur air sebelum masuk ke torennya. Selain itu, filter ini berfungsi menyaring kotoran padat dan sedimen. Air yang masuk ke torennya akan jauh lebih jernih.

6. Periksa Kondisi Pipa dan Ventilasi Udara

Pipa yang bocor bisa menarik kontaminan dari tanah atau lingkungan sekitar. Oleh karena itu, periksa sambungan pipa secara rutin dan segera perbaiki kebocoran.

Pastikan juga lubang ventilasi udara toren terlindungi.

7. Lakukan Pengurasan Air Stagnan Secara Rutin

Jika sedang bepergian atau tidak menggunakan air toren dalam waktu lama, maka segera lakukan pengurasan air toren.

Air yang terlalu lama diam (stagnan) sangat rentan terhadap pertumbuhan bakteri.

Review Toren Air Grand

Review Toren Air Grand

Untuk pilihan torennya, maka lebih baik pakai toren merk Grand. Tempat penampungan merk Grand satu ini terbuat dari bahan HDPE murni tanpa bahan campuran dan berstandar food grade.

Hal inilah yang menjadikannya mampu bertahan dalam segala perubahan cuaca ekstrem dan aman pemakaiannya.

Toren merk Grand sendiri menjadi yang pertama dan satu-satunya sudah mendapatkan sertifikat Halal dari MUI.

Sehingga air bersih yang tersimpan aman pemakaiannya untuk berbagai kebutuhan atau konsumsi langsung.

Selain itu, toren merk Grand juga sudah anti lumut dan anti virus maupun bakteri. Pada saat ini sudah tersedia berbagai pilihan toren dengan kualitas terbaik dan menarik.

Oleh karena itu, untuk informasi selengkapnya bisa langsung kunjungi marketplace rumah toren dan hubungi Whatsapp yang tertera berikut ini.

Penutup

Nah, jadi itulah tadi penjelasan mengenai berbagai bahaya bakteri di toren air dan cara mencegahnya dengan efektif.

Maka dari itu, lebih baik pakai saja produk yang berkualitas tinggi agar tetap awet dalam jangka panjang.