Merawat Toren Air – Kebutuhan cairan pada manusia maupun makhluk hidup memang perlu terpenuh dengan baik setiap harinya.
Hal ini berguna supaya tidak ada yang merasa kehausan (dehidrasi). Pada saat ini sendiri tempat penampungan atau yang biasa disebut dengan toren air menjadi komponen penting.
Karena alat yang satu ini penting untuk menyediakan sistem penyimpanan air pada berbagai tempat. Meskipun terlihat sederhana, akan tetapi sebenarnya dalam merawat toren air perlu perhatian khusus.
Akan tetapi masih banyak orang yang melakukan berbagai kesalahan umum pada saat perawatan tempat penampungan air ini.
Setelah membahas perbandingan toren air plastik, fiberglass, dan stainless, artikel ini akan membahas kesalahan yang sering terjadi saat merawat toren air. Yuk, simak!
10 Kesalahan Dalam Merawat Toren Air
Toren air sendiri merupakan salah satu komponen penting pada sistem penampungan air di berbagai tempat, seperti rumah maupun industri.
Meski terlihat sederhana, akan tetapi dalam merawat tempat penampungan air yang benar menjadi hal krusial tersendiri. Namun banyak orang seringkali melakukan kesalahan dalam perawatannya.
Berikut ini terdapat 10 kesalahan yang biasanya terjadi pada saat perawatan toren air yaitu:
1. Jarang Sekali Membersihkan Toren Air
Kesalahan paling umum yang pertama adalah jarangnya pengguna wadah penampungan air ini untuk membersihkannya.
Padahal kalau tidak dibersihkan secara berkala, maka hal ini bisa mencemari air dan berdampak negatif pada kesehatan penggunanya.
2. Tidak Menutup Wadah Penampungan Air dengan Rapat
Menutup toren air dengan rapat merupakan hal yang sangat penting. Supaya mencegah masuknya kotoran, debu, daun, maupun serangga ke dalam air.
Akan tetapi banyak pengguna lupa atau bahkan tidak menyadari betapa pentingnya menutup wadah satu ini dengan rapat. Akibatnya, kualitas air jadi menurun dan kurang layak untuk dipakai.
3. Pemakaian Bahan Kimia Pembersih yang Tidak Tepat
Dalam upaya untuk membersihkan tempat penampungan cadangan air, maka terkadang beberapa orang menggunakan bahan kimia yang tidak sesuai.
Pemakaian bahan kimia pembersih yang terlalu keras atau tidak aman bisa meninggalkan residu berbahaya pada toren, berakibat pada tercampurnya air yang akan digunakan.
Disarankan untuk memakai pembersih yang aman dan sesuai dengan toren.
4. Tidak Mengecek Pelampung Otomatis Secara Rutin
Pelampung otomatis pada toren sendiri berguna untuk mengatur tingkat air yang ada dalam tempat penampungan air.
Kalau pelampung rusak atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka bisa menyebabkannya meluap atau justru tidak terisi dengan baik.
Dengan mengabaikan pemeriksaan pelampung otomatis secara rutin bisa menyebabkan masalah pada toren.
5. Tidak Memasang Filter Air Pada Toren
Air yang akan masuk ke toren seharusnya melalui filter untuk menyaring kotoran maupun partikel besar.
Jika tidak terpasang maka kotoran bisa dengan mudah masuk ke dalam toren dan mengendap pada dasarnya. Pemakaian filter bisa membantu menjaga kebersihan air dan memperpanjang pemakaian toren.
6. Pasang Tempat Penampungan di Lokasi Tidak Tepat
Sebenarnya lokasi pemasangan toren sendiri berpengaruh pada kualitas air dan usia pakainya. Pemasangan tempat penampungan air di tempat terbuka yang sering terkena sinar matahari bisa mempercepat tumbuhnya lumut.
7. Menghiraukan Keretakan atau Kebocoran Kecil
Kebocoran atau keretakan kecil pada toren seringkali diabaikan oleh penggunanya. Padahal hal tersebut bisa menyebabkan kerusakan yang lebih parah.
Kalau dibiarkan terlalu lama, maka kerusakan ini bisa semakin membesar dan menyebabak air terbuang percuma. Maka sebaiknya perbaiki kalau ada kebocoran maupun keretakan sekecil apapun.
8. Tidak Menguras Toren Dengan Rutin
Kegiatan menguras tempat penampungan air secara rutin menjadi hal yang sangat penting. Hal ini berguna untuk membuang endapan atau kotoran yang tidak tersaring.
Karena banyak orang yang hanya mengisi ulang air tanpa mengurasnya terlebih dahulu.
9. Memakai Toren yang Tidak Sesuai Kapasitasnya
Pemakaian tempat penampungan cadangan air dengan kapasitas terlalu kecil atau terlalu besar bisa menjadi masalah tersendiri.
Toren yang terlalu kecil seringkali kekurangan air, sementara yang terlalu besar bisa menyebabkan air mengendap terlalu lama.
10. Tidak Memeriksa dengan Baik Sistem Pipanya
Sistem pipa yang terhubung dengan tempat penampungan ini harus diperiksa secara berkala. Supaya memastikan tidak ada kebocoran maupun masalah lainnya.
Karena pipa yang bocor atau tersumbat bisa menghambat aliran air yang akan masuk atau keluar dari toren.
Produk Toren Air Auto Drain, Bebas Kuras Anti Lumut
Kini tidak perlu lelah lagi dalam menguras atau membersihkan tempat penampungan cadangan air. Solusinya dengan pakai toren air merk Auto Drain.
Tempat penampungan cadangan air yang satu ini memiliki teknologi bebas kuras tersendiri. Terbuat dari bahan HDPE murni tanpa bahan campuran lainnya.
Hal inilah yang menjadikannya memiliki kekuatan tersendiri dalam menghadapi berbagai perubahan cuaca ekstrim.
Pada toren air merk Auto Drain ini terdapat pipa indikator yang bisa mengecek kualitas air pada tempat penampungan tanpa perlu membuka tutupnya.
Tersedia dua kapasitas yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan yaitu 600 dan 1200 liter.
Penutup
Jadi, sekian penjelasan mengenai beberapa kesalahan yang seringkali dilakukan pengguna dalam merawat toren air.
Jangan lupa untuk segera checkout produk Auto Drain dan rasakan berbagai manfaatnya. Terima kasih sudah menyimak ulasan ini sampai akhir.