Kapasitor Pompa Air Rusak – Bisa bayangkan sulitnya jika tidak ada air dalam sehari saja. Maka semua kegiatan bisa berhenti begitu saja.
Apalagi jika pompa yang menjadi sumber aliran air kencang tersendat, karena kapasitornya yang rusak.
Sebagai informasi, bahwa kapasitor sendiri merupakan salah satu komponen penting dalam sistem perpompaan yang berguna untuk membantu memulai dan menjaga stabilitas putaran motor.
Meski memiliki fungsi penting, akan tetapi banyak pemilik alat ini yang seringkali kurang memahami tanda-tanda kerusakan kapasitornya.
Hal ini tentu saja bisa menyebabkan kerugian besar dan gangguan sistem penyedotan air. Nah, melalui penjelasan kali ini akan dijelaskan mengenai ciri-cirinya.
Setelah membahas penyebab mesin pompa air mati, artikel ini akan membahas ciri-ciri kapasitor pompa air rusak. Yuk, simak!
Ciri-Ciri Kapasitor Pompa Air yang Mengalami Rusak
Jika salah satu komponen pada pompa mengalami kerusakan, tentunya bisa mengganggu berbagai aktivitas yang perlu air.
Maka dari itu, Anda perlu mengenai berbagai ciri-ciri dari komponen berupa kapasitor yang rusak yaitu:
1. Pompa Air Tidak Berputar atau Sulit Nyala
Ciri utama kalau kapasitornya mengalami kerusakan yaitu pompa yang sulut dinyalakan atau tidak berputar sama sekali.
Karena kapasitor sendiri berguna untuk memberikan dorongan awal pada motor pompa supaya bisa mulai berputar.
Tanda-tandanya yaitu saat sakelar pompa dinyalakan, maka terdengar suara mendengung tetapi pompa tidak berputar.
2. Berputar Lebih Lambat
Kalau kapasitor mengalami penurunan kapasitas atau hampir rusak, maka pompa mungkin tetap menyala tapi putarrannya lebih lambat dari biasanya.
Sehingga menyebabkan tekanan air jadi lebih lemah. Untuk tanda-tandanya sendiri yaitu aliran air keluar lebih kecil meski pompa sudah menyala, dan tekanan air di ujung pipa terasa lebih kecil.
3. Pompa Mati Hidup Secara Tidak Teratur
Pompa yang kapasitornya rusak bisa mati dan hidup secara tidak teratur, atau mendadak mati setelah beberapa saat menyala.
Hal ini karena motor pompa tidak mendapatkan dorongan energi secara stabil, jadi tidak bisa beroperasi secara konsisten.
Tanda-tandanya pompa menyala, akan tetapi beberapa saat kemudian mati sendiri, lalu menyala lagi.
4. Suara Mendengung atau Berisik dari Pompa
Ketika kapasitor pada pompa rusak, maka biasanya mengeluarkan suara mendengung atau berisik yang lebih keras dari biasanya.
Sebabnya motor pompa berusaha keras untuk memutar impeller tanpa dukungan dari kapasitornya yang memadai.
Terdapat suara mendengung atau getaran berlebihan saat pompa pertama kali nyala atau ketika sulit berputar.
5. Motor Pompa Cepat Panas
Karena kapasitornya rusak maka menyebabkan motor pompa bekerja terlalu keras, sehingga suhu naik lebih cepat dan menyebabkannya panas.
Tanda-tandanya sendiri yaitu bagian motor terasa panas dalam waktu singkat setelah menyala. Kalau dibiarkan maka bisa merusak gulungan motor.
6. Kapasitor Menggembung atau Bocor
Kapasitor yang rusak bisa terlihat kalau menggembung atau bahkan keluar cairan. Untuk tanda-tandanya sendiri yaitu bagian kapasitornya menggembung, retak, atau ada cairan yang keluar.
Cara Memastikan Kerusakan Kapasitor Pompa Air
Meski sudah dipaparkan sebelumnya beberapa ciri dari kapasitor pompa yang rusak, namun Anda tetap perlu memastikan dengan baik kerusakannya sebelum mengambil tindakan selanjutnya.
Berikut ini beberapa cara untuk memastikan kerusakan pada alat yang satu ini yaitu:
1. Matikan Pompa dan Putus Sambungan Listrik
Sebelum mulai pengecekkannya, pastikan pompa sudah mati dan tidak terhubung dengan sumber listrik. Hal ini untuk menghindarkan berbagai resiko saat pemeriksaan berlangsung.
2. Lepas Kapasitor dari Pompa
Buka penutup komponen dan lepaskan kapasitor dengan hati-hati. Pastikan untuk mengingat posisi kabel untuk memudahkan pemasangan lagi nantinya.
3. Lepaskan Muatan pada Kapasitornya
Kapasitor sendiri tetap menyimpan listrik meski sudah tidak ada sambungan. Sebaiknya pakai obeng berisolasi untuk menyambungkan kedua terminalnya, supaya muatan listrik dalam kapasitor benar-benar hilang.
4. Pakai Multimeter untuk Mengukur Kapasitansi
Setelah alat kapasitor dilepas dan dikosongkan muatannya, maka bisa menggunakan multimeter untuk mengukur kapasitansinya.
5. Periksa Fisik Kapasitornya
Selain menggunakan alat berupa multimeter, Anda bisa memeriksa kondisi fisik kapasitor dari tanda-tanda yang sudah dijelaskan sebelumnya.
6. Uji Coba Penggantian
Kalau semua tanda menunjukkan kerusakan, maka sebaiknya ganti kapasitor dengan yang baru. Tentunya memiliki nilai kapasitansi dan voltase yang sama.
Setelah diganti, Anda bisa coba nyalakan pompa untuk memastikan apakah sudah bekerja normal kembali.
Rekomendasi Toren Air untuk Penunjang Berbagai Kegiatan
Sangat direkomendasikan untuk memakai tempat penampungan cadangan air merk Grand, untuk menunjang berbagai kegiatan yang membutuhkan air.
Toren merk Grand ini materialnya dari HDPE berkualitas tinggi, sehingga tidak mudah retak maupun bocor.
Untuk kapasitasnya sendiri ada beragam, ada yang kecil sampai ukuran besar. Jadi, tidak usah ragu dalam memilih ukuran yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Tempat penampungan cadangan air ini tidak mudah berlumut dan anti virus. Sangat aman bagi penyimpanan air bersih untuk berbagai keperluan.
Tersedia berbagai pilihan toren yang bisa melengkapi pompa air Anda. Bisa langsung kunjungi marketplace dan hubungi Whatsapp di bawah ini.
Penutup
Jadi, sekian dulu penjelasan mengenai ciri-ciri dari kapasitor pompa air yang rusak. Yuk, segera checkout produk toren air berkualitas dan buktikan keunggulannya.