Pemeliharaan Septic Tank Ideal – Di antara berbagai komponen penting dalam infrastruktur rumah atau bangunan, septic tank seringkali menjadi elemen yang terlupakan.
Padahal perannya sendiri sangatlah penting. Septic tank adalah jantung dari manajemen limbah domestik pada area tersebut.
Sistem ini bertanggung jawab mengelola dan mengurai limbah sebelum membuangnya ke lingkungan.
Kinerja yang optimal dari septic tank menjamin bangunan bebas dari bau tak sedap, toilet yang mampet, dan yang terpenting, mencegah pencemaran air tanah.
Sayangnya, banyak pemiliknya cenderung mengabaikan sistem ini. Mereka baru menyadarinya ketika septic tank sudah penuh, meluap, atau mulai menimbulkan masalah kesehatan serius.
Melalui artikel kali ini akan membahas lebih lanjut mengenai cara pemeliharaan tempat pengelolaan limbah secara ideal. Jadi, untuk lebih jelasnya simak artikel berikut.
Beberapa Hal Pertimbangan dalam Pemeliharaan Septic Tank yang Ideal

Septic tank modern bekerja sebagai sebuah ekosistem biologis. Bakteri alami dalamnya bertugas mengurai limbah padat menjadi lumpur dan cairan yang relatif aman.
Untuk memastikan ekosistem ini tetap seimbang dan efisien, pemeliharaan septic tank ideal memerlukan pendekatan yang terencana. Berikut ini beberapa pertimbangannya yaitu:
1. Memahami Rasio Volume dan Penggunaan Air
Setiap septic tank rancangannya untuk menampung volume limbah tertentu. Volume ini menyesuaikan dengan jumlah penghuninya. Penggunaan air berlebihan bisa membebani sistemnya.
2. Kualitas Bakteri dan Bahan Kimia
Bakteri adalah komponen utama dalam penguraian limbah. Penggunaan bahan kimia yang keras, seperti pemutih klorin (bleach) atau pembersih lantai kuat, bisa membunuh koloni bakteri.
Bisa menggunakan produk yang lebih aman.
3. Jarak Septic Tank dengan Sumber Air Bersih
Untuk jarak penempatan septic tank dengan sumur resapan atau sumber air bersih harus ideal. Jarak ini harus sesuai dengan standar kesehatan.
Pemeliharaan yang tepat harus memastikan tidak ada kebocoran.
4. Frekuensi Inspeksi dan Penyedotan Lumpur
Sebagian besar septic tank memerlukan penyedotan setiap 6 bulan sampai 1 tahun sekali. Frekuensi ini bervariasi tergantung pada ukuran dan penggunaan.
Inspeksi tahunan perlu untuk mengukur tingkat lumpur pada dasarnya.
5. Kontrol Material yang Tidak Terurai
Septic tank hanya boleh menerima limbah organik manusia dan air toilet. Bahan-bahan lain seperti tisu basah, pembalut, puntung rokok, atau minyak dapur tidak akan terurai.
6. Kondisi Struktural Fisik Tangki dan Tutupnya
Septic tank apalagi yang kualitasnya rendah, rentan terhadap keretakan. Periksa kondisi tutup septic tank secara rutin dan pastikan tidak ada kerusakan.
7. Pengaruh Akar Pohon pada Area Sekitar
Penanaman pohon dengan sistem akar besar dekat septic tank sangat tidak menjadi saran. Akar pohon secara alami mencari kelembapan, menembus sambungan pipa dan merusak dindingnya.
8. Sistem Drainase Lapangan Resapan
Saluran resapan pada komponen ini harus berfungsi dengan baik, tidak boleh tersumbat lumpur. Oleh karena itu, pemeliharaan harus mencakup pemeriksaan sistem resapan.
Cara Mudah Memelihara Septic Tank Agar Tidak Cepat Penuh

Salah satu masalah paling mengganggu bagi para pemiliknya adalah septic tank yang cepat penuh. Masalah ini tidak hanya menimbulkan bau tak sedap.
Akan tetapi juga memaksa penggunanya untuk mengeluarkan biaya ekstra. Berikut ini ada beberapa cara mudah dalam memelihara septic tank supaya tidak cepat penuh yaitu:
1. Jauhi Membuang Sampah Padat yang Tidak Terurai
Ini adalah aturan pertama, jangan pernah membuang benda padat yang tidak bisa terurai. Contohnya adalah tisu basah, popok bayi, pembalut, puntung rokok, atau kain.
Benda-benda ini hanya akan menumpuk menjadi sumbatan pada dasarnya.
2. Batasi Penggunaan Minyak dan Lemak Dapur
Minyak dan lemak sisa masakan harus menghindarinya. Cairan ini akan membeku saat mendingin. Pembekuan ini menciptakan gumpalan padat pada pipa atau di permukaan tangkinya.
3. Kurangi Penggunaan Produk Pembersih Kimia Keras
Bahan kimia kuat, seperti pemutih berkadar klorin tinggi (bleach) atau pembersih toilet yang sangat keras, membunuh bakteri baik pada septic tank.
Beralihlah ke produk pembersih yang ramah lingkungan.
4. Hindari Membuang Obat-obatan dan Zat Kimia Beracun
Obat-obatan kedaluwarsa, pestisida, atau sisa cairan kimia meracuni ekosistem bakteri secara permanen. Jangan pernah membuangnya ke toilet atau saluran air.
5. Gunakan Bakteri Starter Khusus Secara Rutin
Untuk menjaga populasi bakteri tetap banyak, tambahkan bubuk bakteri starter khusus septic tank. Penggunaannya biasanya setiap 6 sampai 12 bulan.
6. Kontrol Volume Air Harian yang Masuk
Septic tank memerlukan waktu tenang tersendiri. Waktu ini perlu untuk proses sedimentasi dan penguraian. Air dari mesin cuci atau shower yang panjang bisa mengganggu waktu tenang ini.
7. Pasang Grease Trap untuk Dapur
Pasang alat pemisah lemak (grease trap) pada saluran pembuangan dapur. Alat ini menjebak sebagian besar minyak, jadi tidak akan masuk ke septic tank.
8. Lakukan Pemeriksaan Tingkat Lumpur secara Periodik
Lumpur padat harus dalam pemeriksaan tingkat ketinggiannya. Pemeriksaan ini melakukannya setiap satu tahun sekali.
Rekomendasi Septic Tank Grand

Salah satu rekomendasi tempat pengelolaan limbah sementara yang tepat yaitu dengan menggunakan septic tank merk Grand.
Tempat pengelolaan limbah sementara merk Grand terbuat dari bahan HDPE dengan dinding tebal, sehingga mampu menampung limbah tanpa khawatir bocor atau retak.
Septic tank merk Grand sendiri terdapat dual faced bioball yang berguna untuk memecah limbah dengan efektif, jadi meminimalisir kebuntuan pada tangkinya.
Untuk sistem penyaringan pada septic tank merk Grand, menggunakan sistem Multi Stage. Sehingga mampu mengelola limbah berulang kali hingga menyisakan endapan lumpur yang jauh lebih sedikit.
Pada saat ini sudah tersedia berbagai pilihan toren maupun septic tank dengan kualitas terbaik dan menarik.
Oleh karena itu, untuk informasi selengkapnya bisa langsung kunjungi marketplace rumah toren dan hubungi Whatsapp yang tertera berikut ini.






