Instalasi Toren Bawah Tanah – Toren bawah tanah semakin banyak digunakan, terutama di area rumah modern, perumahan padat, hingga bangunan komersial yang membutuhkan efisiensi ruang. Berbeda dengan toren yang dipasang di atas atap, toren bawah tanah ditempatkan di area yang digali khusus—biasanya untuk kebutuhan penyimpanan air dalam jumlah besar tanpa mengganggu estetika bangunan. Namun, instalasi toren bawah tanah tidak boleh dilakukan sembarangan karena melibatkan struktur tanah, keamanan tangki, hingga kualitas air.
Agar sistem bekerja optimal dan tahan lama, ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan saat instalasi toren bawah tanah. Artikel ini membahas poin-poin tersebut secara lengkap agar Anda bisa memasang toren dengan aman dan efisien.
Hal Yang Pelru Diperhatikan Sebelum Pasang Toren Pendam

1. Cek Kondisi dan Stabilitas Tanah
Sebelum memasang toren pendam, pastikan kondisi tanah di lokasi galian cukup stabil. Tanah yang terlalu gembur, berpasir, atau mudah longsor berpotensi membuat toren miring atau bergeser. Struktur tanah yang buruk juga bisa menyebabkan tekanan tidak merata dan memperpendek usia toren.
2. Penentuan Kedalaman Galian
Kedalaman galian harus disesuaikan dengan ukuran toren plus tambahan ruang untuk alas dan penutup. Jika terlalu dangkal, toren mudah terpapar panas. Jika terlalu dalam tanpa penguatan, risiko longsoran meningkat. Idealnya, galian memiliki ruang ekstra 20–30 cm di semua sisi.
3. Pastikan Sirkulasi Udara dan Akses Perawatan
Toren pendam tetap memerlukan akses untuk pengecekan berkala. Karena itu, siapkan manhole atau tutup akses yang mudah dibuka. Sirkulasi udara yang baik juga berfungsi menjaga kualitas air agar tidak lembap dan berbau.
4. Perhatikan Kualitas Material Toren
Tidak semua jenis toren cocok ditanam. Pilih toren yang memiliki struktur dinding tebal dan kuat menahan tekanan tanah, seperti toren pendam berdesain khusus. Jika materialnya tipis, toren akan mudah retak atau penyok.
5. Pemilihan Dasar Galian yang Rata dan Kokoh
Sebelum toren diletakkan, alas galian harus diberi pasir atau beton tipis agar permukaan rata. Alas yang tidak rata membuat toren menopang beban secara tidak seimbang, memicu kerusakan jangka panjang.
6. Instalasi Pipa Harus Tepat dan Rapi
Pipa masuk, pipa keluar, dan pipa overflow harus dipasang dengan kemiringan dan tekanan yang tepat. Sambungan pipa yang tidak stabil dapat menyebabkan kebocoran. Pemasangan pipa yang benar juga menjaga aliran air tetap lancar.
7. Sistem Drainase Wajib Ada
Toren pendam membutuhkan sistem pembuangan air (drainase) untuk mengantisipasi rembesan atau limpasan air hujan. Tanpa drainase, area sekitar toren bisa menjadi lembap dan mempercepat kerusakan.
8. Gunakan Penutup Toren yang Kedap dan Aman
Karena toren ditanam, tutup harus benar-benar rapat agar tidak dimasuki serangga, kotoran, atau air hujan. Pastikan juga tutup mudah dibuka untuk inspeksi.
Cara Instalasi Toren Bawah Tanah

1. Tentukan Lokasi Pemasangan yang Tepat
Langkah pertama adalah memilih lokasi yang memiliki kontur tanah stabil dan tidak rawan genangan. Lokasi harus mudah dijangkau untuk keperluan perawatan, namun tetap aman dari aktivitas berat seperti kendaraan atau bangunan tambahan.
2. Buat Galian Sesuai Ukuran Toren
Galian harus lebih besar sekitar 20–30 cm di sisi kiri, kanan, depan, dan belakang toren. Ruang ekstra ini diperlukan untuk memastikan toren tidak tertekan langsung oleh tanah. Kedalamannya juga harus disesuaikan dengan tinggi toren ditambah ruang untuk lapisan alas.
3. Ratakan Dasar Galian dengan Pasir atau Beton Tipis
Sebelum toren diletakkan, buat alas yang rata agar toren tidak bergeser. Lapisan pasir setebal ±10 cm sudah cukup. Jika ingin lebih kuat, dapat digunakan beton tipis. Alas yang rata akan menjaga beban toren tersebar merata sehingga toren lebih tahan lama.
4. Letakkan Toren Secara Tegak dan Simetris
Toren harus ditempatkan secara tegak lurus dan tidak miring. Posisi yang tidak simetris dapat membuat tekanan tanah menjadi tidak seimbang. Setelah posisi pas, lakukan pengecekan ulang agar toren siap dihubungkan dengan sistem pipa.
5. Pasang Pipa Masuk, Pipa Keluar, dan Overflow
Sambungkan pipa sesuai kebutuhan. Gunakan lem pipa berkualitas agar tidak mudah bocor.
- Pipa masuk: mengalirkan air dari pompa.
- Pipa keluar: menyalurkan air ke rumah.
- Pipa overflow: mencegah air meluap saat toren penuh.
Pastikan semua pipa berada pada posisi yang tepat dan tidak tertarik atau tertekan oleh tanah.
6. Buat Ventilasi atau Manhole di Bagian Atas
Toren bawah tanah tetap membutuhkan ventilasi untuk menjaga kualitas air. Manhole juga penting untuk mempermudah pembersihan dan pengecekan. Tutup harus kuat, rapat, dan aman dari masuknya benda asing.
7. Lakukan Pengetesan Kebocoran
Sebelum ditimbun, isi toren sebagian lalu periksa apakah ada rembesan pada sambungan pipa. Tes ini sangat penting karena perbaikan akan lebih sulit jika toren sudah tertimbun tanah.
8. Timbun Toren Secara Bertahap
Proses penimbunan harus dilakukan perlahan. Gunakan tanah yang tidak terlalu keras, kemudian padatkan secara bertahap di setiap sisi. Penimbunan bertahap akan membuat tekanan tanah lebih merata dan mencegah toren berubah bentuk.
9. Buat Sistem Drainase di Sekitar Toren
Drainase diperlukan agar area di sekitar toren tidak tergenang saat hujan. Genangan dapat membuat tanah lebih lembap dan meningkatkan risiko penurunan tanah.
10. Pastikan Penutup Akhir Terpasang dengan Baik
Setelah semua selesai, pastikan bagian atas toren tertutup rapat. Penutup yang baik akan melindungi toren dari air hujan, kotoran, serangga, dan benda asing lainnya.
Toren Pendam Grand

Toren Pendam Grand menjadi pilihan banyak pengguna karena dibuat menggunakan material berkualitas. Selain itu, struktur toren sudah dirancang khusus sehingga mampu menahan tekanan tanah. Produk ini juga dilengkapi penguatan dinding sehingga lebih awet.
Kemudian, Toren Pendam Grand juga memiliki desain penutup rapat sehingga kualitas air tetap bersih. Selain itu, toren ini dirancang dengan sistem penguncian yang kuat agar tidak mudah terbuka.
Produk ini juga tahan terhadap korosi sehingga umur pakainya sangat panjang. Karena itu, Toren Pendam Grand sangat cocok dipasang pada berbagai kondisi tanah. Materialnya sudah disesuaikan sehingga aman untuk jangka panjang.
Selain itu, instalasinya mudah karena desainnya telah disesuaikan dengan standar teknis. Toren ini juga efisien dalam menahan tekanan sehingga tidak mudah berubah bentuk. Karena itu, produk ini sering direkomendasikan untuk kebutuhan rumah maupun usaha.
Kesimpulan
Instalasi Toren Bawah Tanah membutuhkan persiapan yang tepat agar sistem berjalan stabil. Selain menentukan lokasi, struktur tanah dan material toren juga harus dipilih dengan benar.
Ingin memiliki Toren Pendam Grand yang tahan lama dan berkualitas? Hubungi admin marketing kami sekarang atau beli langsung melalui Shopee dan Tokopedia rumah toren.






